Tips Membeli Kamera DSLR/Mirrorless Bekas, Apa Yang Harus Dicek?
Membeli kamera bekas adalah opsi yang paling mungkin kita lakukan ketika ingin membeli sebuah kamera dengan budget yang terbatas. Dengan membeli bekas kita bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah daripada membeli baru.
Anda bisa juga menghemat pengeluaran anda untuk membeli kamera dengan membeli bekas, dan invest sisa uang anda seperti untuk lensa dan aksesoris lainnya yang mungkin anda butuhkan. Perkembangan teknologi kamera tidak sepesat itu.
Baca juga: Tips Memilih Kamera Untuk Pemula
Selain alasan anda bisa menghemat budget, alasan kenapa membeli kamera bekas bukanlah suatu hal yang masalah adalah perkembangan teknologi kamera itu sepesat itu.
Perlu anda ketahui dalam industri kamera berbeda dengan industri elektronik lain semisal smartphone yang mana dari seri yang murah sampai mahal selalu mengalami perkembangan pesat secara spesifikasi tiap tahunnya.
Kamera dari tahun ketahun upgrade spesifikasi yang ditawarkan sangat minor (khususnya untuk seri entri level). Karena itu menggunakan bekas yang sudah rilis beberapa tahun lalu bukanlah sebuah masalah, anda tidak akan tertinggal jauh dari segi kualitas dengan seri terbarunya.
Tapi dalam membeli kamera bekas anda harus benar-benar teliti dalam mencek kondisi kamera, pastikan semua kondisinya baik dan sesuai dengan apa yang bayarkan. Jangan sampai anda menyesal setelah melakukan transaksi.
Baca juga: Rekomendasi Kamera Untuk Vlogging
Berikut apa saja yang perlu anda perhatikan dan cek ketika ingin membeli kamera bekas:
Cek Fisik
Anda bisa melihat fisik bodi kamera tersebut apakah masih mulus atau ada lecet, penyok, cat terkelupas dan kerusakan lainnya yang bisa menjadi catatan anda.
Sekedar informasi cat pada bodi kamera jika dalam kondisi mengkilat artinya kamera tersebut sering digunakan, jika masih dalam kondisi dof maka kamera tersebut masih baru atau jarang digunakan.
Karet Grip
Cek karet grip pada bodi kamera apa masih kencang atau sudah pada molor. Cek juga karet penutup port kamera pastikan kondisinya masih baik.
Cek Tombol
Ada banyak tombol-tombol pada kamera pastikan semua tombolnya berfungsi dengan baik dan masih enak untuk ditekan, terutama tombol shutter.
Cek LCD
LCD salah satu komponen yang banyak masalahnya seperti vignette, dotpixel dan touchscreen.
Vignette
Anda dapat melihat vignette pada layar ketika layar lcd tersebut dalam posisi menyala, vignette ini akan mengakibatkan sekeliling layar lcd kamera gelap (menghitam).
Vignette ini biasa terjadi pada kamera entri yang sudah berumur, biasanya dikarenakan disimpan terlalu lama, terbentur atau jatuh dan bisa juga karena lembab.
Vignette ini tidak mempengaruhi hasil foto/video tapi cukup menganggu anda dalam memonitoring foto/video dikamera. Solusi untuk lcd vignette sendiri adalah dengan menganti lcd kamera tersebut.
Dot Pixel
Dot pixel sepertinya namanya dot atau titik, jadi akan ada 1 titik pixel yang tidak dapat bekerja dengan normal. Biasanya ini cacat bawaan dari pabrik.
Anda bisa mencek dikamera yang akan anda beli dengan memotret gambar gelap (ambil foto dengan lensa ditutup) dan lihat hasilnya apakah ada pixel/titik yang berwarna selain hitam misal putih (bright pixel) atau hijau/biru/merah (stuck pixel). Lakukan juga dengan menjepret yang berwarna putih, dan lihat hasilnya pastikan tidak ada titik hitam (dead pixel).
Touchscreen
Jika tipe kamera yang anda akan beli bisa touchscreen pastikan untuk dicek juga apakah touchscreenya berfungsi dengan baik. Silakan dicoba dengan mengoperasikan melalui lcd, pastikan setiap sisi layar bisa digunakan touchscreennya.
Cek Sensor Kamera
Pastikan sensor kamera bersih dari kotoran dan tidak ada kerusakan, cara untuk ceknya anda bisa langsung melihatnya secara fisik dengan melepas lensa kamera lalu ambil foto dengan mode bulb maka sensor kamera akan terlihat. Pastikan semuanya terlihat bersih.
Baca juga: Tips & Cara Merawat Kamera Yang Baik dan Benar
Selain cara itu anda juga bisa menceknya dengan mengambil foto tanpa memasang lensa, pastikan foto yang dihasilkan putih bersih jika ada bercak kemungkinan sensor kotor atau ada kerusakan lainnya.
Cek slot memori
Cek juga memori dengan mencobanya dengan lebih dari 1 memori, pastikan terbaca dengan baik. Hal ini cukup penting karena jika ada kerusakan pada slot memori biasanya itu terjadi diboard memori dan itu cukup mahal jika diservice.
Periksa Kondisi Baterai
Baterai sama seperti barang elektronik lainnya, jika sudah berumur maka baterai akan menurun tidak seawet saat barunya apalagi ditambah dengan pemakaian penggunannya yang asal-asal dapat memperburuk itu.
Untuk itu anda perlu menanyakan ke penjual apakah baterai kamerai tersebut original atau third party, dan bagaimana kondisinya apakah masih baik atau sudah drop.
Anda wajib mencobanya dengan cara mengambil foto dengan mode burst atau merekam video setidaknya 10 menit disitu anda bisa mengambil kesimpulan, apakah baterainya masih normal atau tidak.
Cek Viewfinder
Untuk kamera mirrorless tidak semua tipenya ada viewfinder dan viewfinder pada kamera mirrorless berupa eletronik viewfinder untuk mencek kondisinya baik atau tidak. cukup anda lihat dan pastikan anda dapat melihat semua sisi-sisinya. Sedang di DSLR menggunakan viewfinder optical, anda bisa melihatnya dengan mata anda pastikan tidak ada jamur pada viewfinder. Jamur pada viewfinder kamera DSLR memang tidak mempengaruhi hasil, cuman seadainya ada jamur itu mungkin bisa menjadi pertimbangan anda sendiri.
Jika Anda Membeli Kamera + Lensa, Cek Juga Kondisi Lensa
Anda bisa mulai mencek secara fisik lensa apakah karetnya masih bagus atau sudah melar, sebenarnya jika sudah melar anda bisa mengantinya dengan mudah akan tetapi tetap perlu jadi catatan anda ketika mencek kondisi lensa tersebut.
Selain itu pastikan juga lensa tidak berjamur. Jamur ini muncul karena penyimpanan kamera yang kurang baik ditempat yang kurang kering dan lembab, sehingga jamur bisa tumbuh dilensa. Jamur dilensa lama kelamaan akan bertambah dan ketika jamur sudah mememuhi optic lensa maka akan mempengaruhi hasil jepretan anda dengan lensa tersebut. Jamur pada lensa ini bisa dibersihkan ditoko kamera ataupun service kamera.
Baca juga: Tips Mencegah Jamur Pada Lensa dan Kamera
Jika lensa yang anda ikut beli lensa zoom coba juga dengan melakukan zoom dari focal lenght terkecil hingga terbesar, lakukan juga dengan aperture terkecil hingga terbesar pastikan semuanya bisa digunakan dengan baik.
Terakhir cek autofokus lensa apakah masih bekerja dengan baik atau tidak.
Cek flash
Pastikan flash kamera berfungsi dengan baik, anda bisa mencobanya lebih dari 1 kali untuk memastikannya.
Pastikan Mic Bawaan Berfungsi dan Spekear Normal
Hal kecil yang sering kelupaan tapi cukup penting juga untuk anda periksa apalagi jika anda menggunakan kamera anda untuk ranah videografi. Cobalah rekam video dan test mic dengan berbicara, lalu putar video yang anda rekam tadi. Pastikan mic bekerja dengan baik merekam audio dan juga speaker kamera masih berfungsi dengan normal tidak pecah.
Periksa Kelengkapan Lainnya
Kurang lebihnya jika anda membeli sebuah kamera baru kelengkapannya adalah sebagai berikut mulai dari boxnya, buku panduan, kartu garansi, charger, kabel data, dan strap kamera. Kelengkapan ini bisa dikatakan faktor penting dan gak penting, kalau tidak ada kelengkapannya sama sekali takutnya barang yang anda beli adalah barang curian. Pastikan setidaknya ada box dan charger bawaan.
Baca juga: Aksesories Wajib Anda Miliki Para Vlogger!
Selain itu kartu garansi juga penting untuk mengetahui kamera yang anda beli bekas itu dulu garansi resmi atau distributor. Singkatnya garansi resmi pasti dibeli lebih mahal dari pada yang garansi distributor, ini berpengaruh juga terhadap harga jual jika anda membeli bekas yang garansi resmi maka memang sewajarnya agak mahal dibandingkan yang bekas garansi distributor.
Selain itu jika anda membeli kamera bekas baik mirrorless atau dslr bergaransi resmi maka anda dapat melakukan service di service center mereka jika mengalami kerusakan. Sedangkan untuk produk distributor, service center resmi engan menerimanya, anda hanya bisa mengandalkan service diluar service center resmi.
Terakhir, Shutter Count
Shutter count adalah jumlah jepretan foto yang sudah diambil suatu kamera dari kondisi awal saat pertama kali digunakan hingga sekarang. Kalau dimontor bisa disamakan dengan jumlah km yang sudah dilalui.
Shutter count ini hanya ada di kamera DSLR saja karena menggunakan mekanikal shutter, sedangkan mirrorless yang menggunakan elektronik shutter tidak mempunyai shutter count. Walau ada produsen mirrorless bisa melihatkan jumlah shutter count tapi itu tidak akan akurat karena hanya digital count.
Baca juga: Mengenal Triangle Exposure (pengaturan manual kamera)
Untuk kamera DSLR kelas entri setidaknya bisa mencapai 100.000 shutter count, untuk kelas mid bisa mencapai 150.000 dan untuk kelas high end / pro summer bisa mencapai 300.000.
Itu untuk menandakan setidaknya kamera tersebut bisa dipakai dengan baik sampai angka shutter count tersebut, di kamera DSLR ada yang namanya shutter unit yang harus diganti jika mengalami kerusakan (biasanya jika sc sudah mencapai batas) dan penggantian shutter unit harganya cukup mahal. Tapi menurut beberapa sumber di internet ada yang sudah mencapai batas shutter count tersebut tapi kameranya masih berfungsi dengan normal.
Jadi shutter count ini bisa diibaratkan umur manusia, belum tentu yang tua meninggal terlebih dahulu dari pada yang muda. Yang meninggal muda banyak karena penyakit (kurang menjaga pola hidup sehat) ataupun kecelakaan.
Kamerapun juga begitu shutter count besar tapi kalau penggunaaan baik dirawat betul-betul maka komponen partnya akan masih baik dan bisa digunakan. Shutter count sedikit sudah rusak ada karena pemakaian asal-asalan dan mungkin saja kecelakan (jatuh).
Selain itu untuk pemakaian videografi itu tidak terhitung shutter count karena berupa elektronik shutter, jadi untuk orang yang punya kamera dipakai lebih condong ke video maka shutter countnya lebih sedikit padahal pemakaiannya bisa lebih lama.
Maka dari itu poin shutter count ini saya taruh diterakhir asalkan poin lainnya diatas masih bagus dan berfungsi dengan baik maka shutter count ini penting tidak penting untuk anda pertimbangkan.
Shutter count sedikit besar menurut saya bukanlah masalah asal barang masih mulus dan berfungsi daripada shutter count sedikti barang sudah ancur-ancuran. Tapi kalau bisa 2-2nya akan lebih baik tentunya anda akan merogoh kocek lebih lagi.